WahanaNews.co | Melalui tim penasihat hukum, tersangka kasus penganiayaan berat, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19 tahun) mengirimkan surat permohonan maaf kepada korban, Cristalino David Ozora (17 tahun) dan keluarganya.
Surat itu ditulis langsung oleh Shane dari balik jeruji penjara.
Baca Juga:
Hasil Lelang Mobil Rubicon, Kejari Jaksel Beri Hasil Restitusi Rp706 Juta ke Ayah David Ozora
Sementara itu, perwakilan keluarga David, Alto Luger membenarkan pihaknya menerima surat dari Shane untuk korban David. Menurutnya, surat itu dikirim Shane beberapa hari lalu ke rumah sakit. Namun, pihak keluarga menyatakan tidak memberikan maaf dan damai pada Shane.
Di matanya, surat yang ditulis oleh Shane dan dikirim melalui penasehat hukumnya tersebut tidak berempati.
"(Surat) dari Shane disampaikan di penasihat hukum. Tidak ada maaf, dan tidak ada damai. Itu surat yang nirempati," kata Alto, melansir Republika, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga:
Hingga Akhir Batas Waktu, Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang
Menurut Alto, surat dikirim setelah hampir lebih satu bulan penganiayaan kepada David. Kemudian isi dalam surat tersebut, Shane juga meminta doa dari David dan keluarganya.
Sehingga dianggapnya surat tersebut tidak memberikan rasa empati kepada David yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kedua, suratnya meminta David dan keluarganya berdoa untuk S. Ini nirempati," kata Alto dengan heran.