"Padahal calon-calon non-pengurus itu rapuh dan tak siap menerima kenyataan bahwa mereka kalah."
"Karena mereka tidak didukung keuangan dari partai, dan kalau sudah kalah dianggap tidak punya nilai manfaat lagi hingga akhirnya tersisih."
Baca Juga:
KPU Tetapkan 580 Anggota DPR Terpilih: 8 Caleg Diganti, Ada yang Terjerat Kasus Pidana
"Beda cerita dengan caleg dari kader dari struktur partai yang sudah dididik dari bawah sampai atas, mereka loyalis dan punya pengalaman lebih banyak soal menang dan kalah."
Karena itulah Devi menilai fenomena caleg stres di Indonesia kebanyakan dialami orang baru yang terjun ke politik. Sebab mereka tidak dibentuk memiliki mental yang tangguh.
Modal kampanye pun dari kantong pribadi. Sehingga ambisi untuk menang sangat besar.
Baca Juga:
KPU Sahkan 580 Caleg Terpilih, 8 Caleg Diganti
Namun ketika situasinya tak sesuai harapan, mereka jadi hilang arah, ujar Devi.
"Makanya ekses pascapemilu terulang lagi. Misal caleg kalah jadi stres selalu ada di pemilu."
Belum lagi tekanan untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya suara pemilih.