Tak hanya untuk para murid, Teruna juga memiliki pesan khusus bagi para tenaga pengajar seperti guru dan dosen. Ia berkata bahwa menjadi guru itu dilarang prejudice.
“Kalau kita bekerja sebagai dosen atau guru, kita sebenarnya bukan berhadapan dengan orang bodoh. Kita punya 100 murid di kelas misalnya. Most likely 5% nya itu adalah orang-orang yang jenius. 25% cukup pintar, and then 65% itu di rata-rata. 5% lainnya di bawah. Bukan bodoh, mungkin sebenarnya pintar, tapi mungkin mereka tidak berkomitmen atau punya masalah dengan hidupnya dan lain-lain. Atau bahkan mungkin mereka memilih minat yang salah. Jadi tidak ada yang bodoh.”
Baca Juga:
Arnod Sihite Dilantik Ketua Umum PTSBS Periode 2024-2029: Ini Daftar Lengkap Pengurusnya
Jadi kalau guru di awal mikir murid-murid tidak lebih pintar dari dirinya, well you are wrong. Some of your students mungkin aja lebih pinter dari anda. Jadi jangan prejudice. Banyak orang yang mungkin tidak lancar dalam berkomunikasi, tapi otaknya sebenarnya pintar.
“Dan kita guru itu sebagai panutan kan. Jadi behaviour kita juga harus dijaga. Kalo kita sering marah-marah ya murid kita nanti yang nantinya jadi guru ya marah-marah juga. So you have to be an example. Waktu saya masih muda, salah satu mentor saya selalu bilang ‘hati-hati apa yang kamu ucapkan. Karena setiap ucapan mu itu akan jadi contoh buat murid-murid kamu’.
Mungkin kita sebagai guru tidak merasakan itu, tapi bagi murid itu bisa diingat terus. Jadi kalau jadi guru itu jaga behaviour dan ucapan juga,” terang dia.
Baca Juga:
Arnod Sihite Resmi Pimpin Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia, Fokus Lestarikan Budaya Batak pada Generasi Muda
Terlepas dari profesinya sebagai kimiawan dan guru, Teruna hobi menulis, melukis serta berkebun. Hal tersebut biasanya dilakukan bersama istrinya.
Tak hanya bunga dan tanaman hias, Teruna dan istrinya juga memiliki kebun sayur dan buah-buahan. Dirinya bercerita bahwa setiap musim panen, rumahnya akan penuh dengan sayuran seperti tomat, cabai, dan lain-lain.
“Selain berkebun, saya juga hobi melukis. Istri saya juga suka melukis. Lukisan-lukisannya saya pasang di kantor saya. Dan juga kalau ada murid yang selesai sekolah di sini saya suka kasih 1 lukisan saya sebagai kenang-kenangan,” terang Teruna terkait hobinya dalam melukis.