WahanaNews.co | Sebuah foto menunjukkan sejumlah santriwati berkerudung yang memegang senjata laras panjang jenis airsoft gun dan mengenakan rompi mirip anti-peluru telah menjadi perbincangan di media sosial. Foto ini diambil di area persawahan dengan sedikit pemandangan bangunan masjid di latar belakang.
Keterangan yang tersebar di media sosial menyebutkan bahwa foto tersebut diambil di Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Jahra Magetan. Karena foto ini menimbulkan kekhawatiran dan spekulasi tentang kemungkinan adanya radikalisme, banyak warganet yang merasa cemas.
Baca Juga:
Buntut Todong Pistol ke Warga, Staf Panitera PN Depok Jadi Tersangka
Namun, untuk mengklarifikasi foto viral ini, Ketua Harian Yayasan Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan, Isgianto, menjelaskan bahwa itu adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler di pesantren tersebut.
"Itu kegiatan simulasi ekstrakurikuler yang kami tampilkan saat MPLS dengan airsoft gun melibatkan pihak ketiga event organizer (EO) asal Solo," ujar Isgianto dikutip dari detikjatim, Senin (31/7/2023).
Isgianto juga mengonfirmasi bahwa orang-orang yang ada dalam foto adalah santriwati kelas 7 dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan siswi kelas 10 dari Madrasah Aliyah (MA) yang berada di bawah naungan ponpes tersebut.
Baca Juga:
Polisi Gadungan di Jakarta Timur Diringkus, Kerap Pungli Pedagang dan Konsumsi Sabu
Ia menjelaskan bahwa foto tersebut diambil pada tanggal 15 Juli 2023, ketika para santri mengikuti kegiatan menembak dengan airsoft gun. Namun, hanya beberapa santriwati yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut karena keterbatasan waktu.
Isgianto menambahkan bahwa seluruh peralatan airsoft gun yang digunakan adalah milik pihak ketiga yang bekerja sama dengan ponpes.
"Semua peralatan dari pihak ketiga yang kami datangkan sebagai penyelenggara. Kami tidak memiliki senjata," kata Isgianto.
Sementara itu, Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan menuturkan pihaknya telah melakukan klarifikasi ke ponpes terkait. Sebab foto tersebut beredar viral di media sosial dan dinilai meresahkan masyarakat.
"Kita sudah klarifikasi ke pihak sekolah terkait siswinya membawa senjata laras panjang dan rompi antipeluru," ujar Ridwan.
Ridwan menyebut kegiatan dengan menggunakan airsoft gun tidak memiliki izin. "Belum ada izin dan kita tahunya setelah viral di medsos," tandas Ridwan. [eta]