Jumlah
itu sangat kecil dibandingkan pada Lebaran sebelum masa pandemi, yang
bisa mencapai ribuan orang.
"Hari
ini terakhir. Setelah tanggal 6, semua bus digudangkan. Pemudik, enggak ada sama sekali.
Biasa sepi. (Yang ada) dari Riau ke Medan. Lumayan ramailah. Tapi kalau
pengiriman barang ke Pekanbaru, Dumai, Kerinci, itu lumayan. Ada lonjakan
sekitar 60 persen selama 2 hari ini," katanya.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Berharap pada Ekspedisi Barang
Tinton
menjelaskan, pihaknya sudah sejak jauh hari menolak keberangkatan pemudik di
atas tanggal 6-17 Mei.
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
"Paling
kita berharap di ekspedisi (barang) ajalah. Enggak ada lagi yang lain. Motor
(bus) kita enggak jalan. Keluhan, sudah pastilah. Cuma mau gimana. Kalau motor
enggak jalan, otomatis pendapatan berkurang," ujarnya.
Dia
menuturkan, sebelum masa pandemi, jumlah penumpang mudik mencapai ribuan orang.
Kemudian, saat
pandemi, pada tahun 2020, turun 70-80 persen.