Dia
mengaku sudah bekerja di bus Makmur sebagai kernet sejak 1985.
Ketika
ditanya apa beda musim mudik sebelum pandemi dengan saat pandemi seperti
sekarang ini, menurutnya perbedaan itu sangat
terasa.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
"Sakitlah.
Beda kali (dengan sebelum pandemi). Harapannya ada dikasih bantuanlah. Tahun
lalu ada dari perusahaan. Sembako dan uang setiap hari Rp 100.000,"
tuturnya.
Sementara
itu, Berlin Gultom pada hari ini akan menjalankan bus terakhir sebelum menjadi "penganggur" selama
dua minggu.
Biasanya,
dia membawa bus hampir setiap hari ke Pekanbaru.
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
"Iya
ini mau ke Pekanbaru. Hari terakhir bekerja karena dari tanggal 6 sampai 17 Mei
tak boleh operasional. Jadi setelah tanggal 6 kita nganggur lagi,"
katanya.
Ia
mengatakan, larangan operasional selama larangan mudik ini sangat memberatkan
semua yang bekerja di sektor transportasi mulai dari kernet, sopir, sampai
pengusaha.
Pandemi
tahun lalu, bus tak beroperasi selama 3 bulan, dimulai sebelum memasuki bulan
puasa.