"Berbagai kunjungan delegasi bisnis baik Kanada maupun Indonesia diharapkan dapat lebih memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara," ujar Mary Ng.
Saat ini, kedua menteri memiliki visi yang sama, yakni menyelesaikan perundingan ICA-CIPA pada 2024. Perwujudan ICA-CEPA diharapkan meningkatkan PDB Indonesia hingga US$1,4 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Kanada bertumbuh sebesar US$851 juta dalam jangka menengah.
Baca Juga:
Arnod Sihite Mendukung Indonesia Bergabung dengan OECD, Perkuat Industri Semikonduktor
Dalam Putaran Kelima ICA-CEPA yang diselenggarakan pada Mei-Juni 2023, sudah ada sejumlah kemajuan substantif pada pembahasan isu-isu perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Lebih lanjut, Mary Ng berharap agar kerja sama produk halal dapat diwujudkan tak lama lagi. Menurut Mary, dirinya dan Airlangga juga memiliki pandangan serupa untuk saling mendukung dalam berbagai forum kemitraan, seperti IPEF, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), dan Financial Action Task Force (FATF).
Mary Ng juga menyatakan baik rencana Indonesia menjadi anggota OECD, di mana berbagai isu teknis diharapkan bisa segera diselesaikan untuk membantu aksesi Indonesia pada FATF dengan dukungan Kanada.
Baca Juga:
Indonesia Meningkatkan Kerja Sama Ekonomi Industri dengan Jepang
"Kerja sama critical minerals merupakan hal penting yang diharapkan dapat segera dibahas dalam skema IPEF. Menyusul disepakatinya Pilar 2 IPEF, saat ini seluruh negara mitra IPEF tengah fokus untuk penyelesaian pembahasan pada Pilar 3 dan 4 serta beberapa isu pada Pilar 1," ujar Airlangga.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.