Selain itu, lanjut Tulus, kenaikan harga BBM harus diikuti upaya mereformasi pengalokasian subsidi BBM. Artinya, penerima subsidi BBM benar-benar untuk masyarakat yang berhak, by name by address.
Menurut kajian Bank Dunia, 70 persen subsidi BBM tidak tepat sasaran karena dinikmati kelompok menengah dan mampu. Menurutnya, fenomena ini tidak boleh dibiarkan.
Baca Juga:
YLKI: Masyarakat Diimbau Lebih Cermat Pilih Produk Asuransi
Ke depan, menurut dia, pemerintah harus punya antisipasi terkait harga minyak mentah dunia. Misalnya dengan menyiapkan semacam dana minyak (oil fund).
"Dengan dana ini, jika harga minyak mentah sedang turun, maka selisihnya bisa disimpan dalam oil fund tersebut. Dan jika harga minyak mentah sedang naik, maka tidak serta merta harga BBM di dalam negeri harus naik," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah memberi sinyal bakal menaikkan harga BBM. Terbaru, Menteri Koordintor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi pada pekan depan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.