“Dengan adanya energi yang terjangkau dan rendah emisi, kami berupaya untuk menjaga lingkungan. Dengan RUPTL paling hijau ini, komitmen terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sangat kuat,” ujar Darmawan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri, menyampaikan bahwa gelaran tahun ini menampilkan empat tema workshop utama yang dirancang untuk mempercepat pemahaman teknis mengenai energi bersih.
Baca Juga:
Listrik Bersih dari Tomohon: PLTP Lahendong Jadi Motor EBT Terbesar di Kawasan Timur Indonesia
“Ada empat tema workshop, yaitu power purchase agreement, energy management system, renewable energy certificate, dan juga energy access atau listrik desa. Workshop ini kami desain agar juga menyediakan kapasitas teknis yang aplikatif untuk memperkuat kesiapan nasional dalam percepatan energi bersih,” ujarnya.
Electricity Connect 2025 menghadirkan lebih dari 120 exhibitor serta lebih dari 50 pembicara dari sektor energi, pemerintah, dan industri.
Ajang ini menjadi ruang kolaboratif terbesar untuk membahas strategi transisi energi, inovasi teknologi kelistrikan, serta upaya memperkuat ketahanan energi nasional di tengah dinamika global (Seremoadver).
Baca Juga:
Dorong Transisi Energi, PLN Targetkan 52,9 GW EBT dan Integritas Pasar Karbon Berbasis Global
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.