WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ribuan warga di wilayah selatan Tiongkok terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah Topan Matmo menghantam kawasan tersebut pada Senin (6/10/2025).
Badai tropis kuat itu dilaporkan melakukan pendaratan keduanya di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, setelah sebelumnya menerjang Provinsi Guangdong sehari sebelumnya, dilansir dari Anadolu Agency.
Baca Juga:
Saluran Talang Air Hujan Ambruk karena Hujan Ekstrem di Lapangan Tembak
Topan Matmo merupakan badai bernama ke-21 dalam musim topan Pasifik 2025.
Dengan kecepatan angin tinggi dan curah hujan ekstrem, topan ini mulai melanda pesisir Guangxi sekitar pukul 01.10 waktu setempat, membawa dampak signifikan bagi sejumlah kota di jalurnya.
Kota Beihai, Qinzhou, dan Fangchenggang menjadi wilayah yang paling terdampak.
Baca Juga:
BRIN Kembangkan Sistem Prediksi Hujan Ekstrem
Berdasarkan data dari Biro Manajemen Darurat Kota Beihai, hingga pukul 11.00 pagi tercatat 10.561 warga terdampak, dengan 10.003 orang di antaranya harus mengungsi ke lokasi penampungan sementara.
Sekitar 3.400 hektare lahan pertanian juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat terpaan angin dan genangan air.
Di Beihai, lebih dari 4.000 pohon tumbang menyebabkan kemacetan dan gangguan transportasi di sejumlah ruas jalan utama.