Putin mengusulkan agar Rusia dan AS duduk bersama untuk membahas berbagai isu yang berkaitan dengan kepentingan kedua negara berdasarkan kondisi geopolitik saat ini.
Sebagai produsen minyak utama dunia, Putin menekankan bahwa Rusia dan AS sama-sama tidak ingin harga minyak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
"Kita punya banyak hal untuk didiskusikan," tegasnya.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trump menyalahkan aliansi OPEC+ atas berlanjutnya perang Ukraina.
Ia menuduh negara-negara pengekspor minyak telah mempertahankan harga tinggi, yang menurutnya memperpanjang konflik.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
"Jika harga minyak turun, perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir," kata Trump, merujuk pada peran besar sektor energi dalam pendapatan Rusia.
Ketika ditanya soal pernyataan Trump, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa konflik ini tidak ada hubungannya dengan harga minyak.
"Konflik ini terjadi karena ancaman terhadap keamanan nasional Rusia, terhadap warga Rusia di wilayah tersebut, serta karena penolakan AS dan Eropa untuk mendengar kekhawatiran kami," ujar Peskov dalam konferensi pers.