Komentar ini sejalan dengan pernyataan Putin yang mengklaim bahwa Rusia mengirim pasukan ke Ukraina demi menghalau ancaman akibat rencana Kyiv bergabung dengan NATO serta melindungi warga berbahasa Rusia di wilayah itu.
Namun, Ukraina dan negara-negara Barat menilai langkah Moskow sebagai agresi yang tidak beralasan.
Baca Juga:
NATO Buka Pintu Normalisasi dengan Rusia, Tapi Ada Syarat
Pada Rabu, Trump mengancam akan memberlakukan tarif dan sanksi lebih keras terhadap Rusia jika tidak tercapai kesepakatan untuk menghentikan perang.
Menanggapi hal ini, Peskov mengatakan bahwa Kremlin terus memantau pernyataan Trump dan mengingat bahwa selama masa jabatan pertamanya, Trump juga memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
Meski demikian, Peskov menegaskan bahwa Moskow tetap terbuka untuk dialog yang setara dan saling menghormati.
Baca Juga:
Perancis dan Jerman Dorong Kemandirian, tapi Persenjataan NATO Masih Bergantung ke AS
"Dialog ini sempat terjalin antara kedua presiden saat Trump masih menjabat. Kini, kami masih menunggu sinyal dari pihaknya, yang sejauh ini belum kami terima," tutup Peskov.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.