Sikap kerasnya juga tercermin dalam penolakannya terhadap penarikan pasukan Israel dari Gaza, bahkan jika ada kesepakatan pertukaran sandera.
Sementara itu, pada hari Senin (5/5/2025), kabinet Netanyahu secara bulat menyetujui rencana pendudukan Jalur Gaza tanpa batas waktu.
Baca Juga:
Tarifnya Rp24 Juta per Rumah, Terungkap Skema Penghancuran Brutal Israel di Gaza
Dalam pesan videonya, Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer besar-besaran akan segera diluncurkan.
"Penduduk Gaza akan dipindahkan demi keselamatan mereka sendiri," ucap Netanyahu, yang kini tengah diburu oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Ia menegaskan bahwa Israel tak akan menarik pasukan setelah serangan.
Baca Juga:
Blokade Gila Israel Bunuh 66 Anak Gaza, Dunia Internasional Bungkam
"Tujuan kita justru sebaliknya," katanya dengan nada tajam.
Seorang pejabat tinggi pertahanan Israel mengatakan bahwa operasi itu tidak akan dimulai hingga kunjungan Presiden AS Donald Trump ke kawasan Timur Tengah selesai.
Ini mengindikasikan bahwa rencana tersebut juga dapat menjadi upaya tekanan terhadap Hamas agar bersedia menyetujui gencatan senjata.