Beberapa penjelasan atas kecelakaan itu telah dikemukakan.
Pertama, kecepatan pendaratan terlalu tinggi yang berarti roda pendarat rusak.
Baca Juga:
Inovasi Crowdsourcing Maritim di Tengah Konflik Natuna
Kedua, pendaratan tidak pada posisi yang benar, hanya satu roda pesawat yang menyentuh dek sehingga F-35C miring dan jatuh dari kapal, kata Fu Qianshao, pakar penerbangan militer China, kepada Global Times, Sabtu (29/1/2022).
Mungkin karena kapal induk bergetar, atau pesawat hanya menargetkan lokasi pendaratan yang salah, menurut Fu.
Rincian lebih lanjut akan diperlukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari kecelakaan itu.
Baca Juga:
Peran Penting Indonesia dalam Menangani Konflik Laut China Selatan (LCS)
Tetapi fakta bahwa pesawat terlihat mengambang untuk sementara waktu menunjukkan bahwa pesawat itu menabrak permukaan laut daripada langsung menuju ke bawah, kata Fu.
Namun, Wang Yanan mencatat bahwa militer AS mungkin tidak akan merilis lebih banyak rincian penyelidikan karena akan melibatkan banyak informasi rahasia mengenai kapasitas tempur angkatan laut AS, seperti tingkat pelatihan pilot mereka, tingkat manajemen di pesawat AS, operator dan beberapa detail teknis.
Mungkin juga penerbangan itu menggunakan kabel penahan tetapi kemudian terlepas.