Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 373 orang meninggal dunia karena kelaparan, dengan lebih dari 300 korban tercatat dalam dua bulan terakhir saja.
Kondisi ini diperparah oleh fakta bahwa pasokan makanan yang bisa menyelamatkan warga masih tertahan di truk bantuan, padahal jaraknya hanya beberapa kilometer dari penduduk yang sedang sekarat.
Baca Juga:
WHO Laporkan Wabah Kolera Memburuk Akibat Konflik dan Kemiskinan Global
Tedros menegaskan, kelaparan yang terjadi merupakan bencana buatan manusia yang seharusnya dapat dihentikan segera.
Ia menyoroti lemahnya daya tahan tubuh masyarakat Gaza akibat kurangnya makanan bergizi, air bersih, serta tempat tinggal yang layak.
Kondisi itu membuat mereka sangat rentan terhadap penyakit menular.
Baca Juga:
Sayangi Diri Sendiri, Sayangi Bangsa
Hanya dalam satu bulan terakhir, dilaporkan lebih dari 100 kasus sindrom Guillain-Barré, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Sementara itu, fasilitas kesehatan di Gaza nyaris lumpuh dengan lebih dari 15.000 pasien membutuhkan perawatan intensif dan evakuasi medis.
Namun, keterbatasan akses dan blokade membuat lebih dari 700 orang meninggal dunia saat menunggu evakuasi, termasuk hampir 140 anak-anak.