WahanaNews.co | NATO akhirnya menanggapi perang Rusia dan Ukraina. Untuk pertama kalinya, NATO mengerahkan pasukan respons cepat guna meningkatkan pertahanan dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.
Hal itu dikatakan Kepala NATO Jens Stoltenberg pada Jumat (25/2/2022).
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
"Ini masih situasi yang cair. Apa yang telah kita lihat adalah pasukan Ukraina bertempur dengan berani dan benar-benar mampu menimbulkan kehancuran pada pasukan Rusia yang menyerang," kata Stoltenberg setelah pertemuan puncak melalui video dengan para pemimpin NATO.
"Ini adalah invasi penuh ke Ukraina. Mereka bergerak menuju Keiv dan tujuan yang dinyatakan adalah untuk mengubah pemerintah Ukraina," lanjutnya dikutip dari AFP.
Stoltenberg memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina menciptakan kenormalan baru, mengancam keamanan Eropa yang lebih luas di luar anggota non-NATO Ukraina.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
"Kami memperkuat pencegahan dan pertahanan kami," lanjut Stoltenberg.
“Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami dan, sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, di laut, dan di udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan.”
Ini adalah langkah terbaru NATO yang bertujuan meningkatkan pertahanannya, setelah para sekutu yang dipelopori oleh Amerika Serikat mengirimkan ribuan tentara ke negara-negara anggotanya di timur saat Rusia bergerak ke Ukraina.