WahanaNews.co, Gaza - Pihak militer Israel menuding bahwa serangan roket oleh Jihad Islam Palestina adalah yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Rumah Sakit Baptis al-Ahli di Gaza, Palestina, yang menewaskan hampir 500 orang pada Selasa (17/10/2023) malam lalu.
Namun, seorang ahli militer yang telah pensiun dan memiliki keahlian dalam amunisi, yaitu Engin Yigit, membantah klaim tersebut dan menguatkan dugaan bahwa militer Israel sebenarnya yang melakukan serangan.
Baca Juga:
Poster 'Free Papua' Cs di Forum PBB Cederai Kehormatan Negara, Kemlu RI Buka Suara
Engin Yigit mengatakan bahwa serangan tersebut menggunakan bom "proximity fuse" yang meledak di atas tanah, dan bom canggih tersebut mustahil dimiliki oleh milisi di Gaza.
Menurutnya, serangan yang kejam terhadap rumah sakit di Gaza tersebut mungkin dilakukan dengan menggunakan bom Mark 84 (MK-84) yang dilengkapi dengan perangkat panduan Joint Direct Attack Munition (JDAM).
Analisis Yigit didasarkan pada gambar-gambar yang diambil selama serangan, dan menurutnya, bom MK-84 yang memiliki berat 2.000 pon (sekitar 910 kilogram) dan dilengkapi dengan JDAM memungkinkan terjadinya serangan dahsyat seperti itu.
Baca Juga:
Demi Akhiri Invasi Israel di Gaza Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera
“Anda bisa membuat bom berpemandu dengan kit yang Anda tempelkan di bagian depan atau belakang bom MAK-82, MAK-83, MAK-84," katanya, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (20/10/2023).
JDAM, lanjutnya, adalah peralatan yang memungkinkan pengiriman bom secara tepat ke sasaran.
“Peralatan yang terpasang pada bom tersebut menjadikan bom itu cerdas dan memberikan kemampuan serangan yang presisi.”