Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam deklasari DK PBB itu dan menyebut dewan tersebut menolak sejarah bangsa Yahudi.
"Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan sepihak yang menyangkal hak warga Yahudi untuk tinggal di tanah air bersejarah kami," ujar Netanyahu dalam pernyataan resmi.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Dia juga mengkritik balik PBB yang dinilai gagal menyebutkan serangan teror Palestina dan menewaskan warga Israel.
"[Pernyataan itu] seharusnya tidak pernah dibuat, dan Amerika Serikat Seharusnya tak pernah bergabung," ujar dia lagi.
Menanggapi pertanyaan dari Dewan Keamanan PBB, Uni Emirat Arab mengajukan resolusi yang meminta Israel untuk segera dan menghentikan sepenuhnya kegiatan pemukiman di wilayah Palestina.
Namun, berbagai sumber mengatakan draf yang mengutuk semua upaya untuk mencaplok Israel telah dibatalkan dan akan diganti dengan pernyataan baru. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.