Ketika output memuncak pada tahun 1982, Groningen menyediakan hampir seperlima dari anggaran pemerintah tahunan Belanda. Hasilnya buat mendanai proyek-proyek infrastruktur besar. Jutaan rumah tangga dan bisnis terhubung ke sistem pipa nasional yang menghasilkan listrik dan mendorong pertumbuhan industri.
Bagian yang menguntungkan buat Groningen sendiri kecil, kata Jan Wigbolgus, sebagai kepala Groninger Gasberaad, sebuah kolektif kelompok sosial, melobi agar penduduk setempat memiliki kekhawatiran tentang produksi gas.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Oposisi terorganisir dimulai pada tahun 2009 tetapi butuh waktu bertahun-tahun bagi penduduk untuk memenangkan upaya perbaikan terhadap rumah mereka dari pemerintah. Baru pada tahun 2015, gempa diakui sebagai risiko keamanan oleh pihak berwenang.
NAM telah lama membantah adanya hubungan antara gempa dan produksi gas. Pada tahun 2018, ia setuju dengan negara untuk mendanai kompensasi dan telah menutupi sebagian besar biaya, tetapi bulan lalu mengajukan arbitrase atas pembayaran klaim kerusakan yang sedang berlangsung.
Gempa besar bisa membuat dinding retak yang berbahaya bagi orang sekitar. Pada akhir Januari, hanya 14% dari lebih 27.000 rumah yang oleh penilaian diperintahkan pemerintah membutuhkan penguatan telah dinyatakan aman, beberapa tahun molor dari jadwal, menurut sebuah laporan oleh Koordinator Nasional untuk Groningen.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Lebih dari 200.000 laporan kerusakan telah diajukan sejak 1990-an, kata Wigbolgus. Namun konflik Ukraina telah membawa kekhawatiran buat Groningers.
Schrages mengatakan pertempuran di sana memunculkan kembali kenangan pendudukan Nazi di Belanda saat Perang Dunia II, ketika orang-orang di provinsi mereka dipaksa untuk menggali parit dan penghalang laut dibuka untuk menyebabkan banjir – bagian dari upaya yang gagal untuk memperlambat pasukan Sekutu yang bergerak maju.
Mayoritas yakni 61% dari 3.000 responden di Groningen pada jajak pendapat untuk surat kabar Dagblad van Noorden mengatakan, bahwa mereka akan mendukung produksi lokal yang lebih tinggi jika mengurangi ketergantungan pada Moskow, yang memasok sebanyak 20% gas yang digunakan oleh Belanda.