Meski Taka terbukti
memanfaatkan media sosial untuk menyasar korban,
Mura
memperingatkan orang-orang yang depresi tetap membutuhkan kanal untuk
melampiaskan perasaan.
"Orang membutuhkan tempat di mana mereka dapat didengar. Tanpa
itu, aku khawatir jumlah kasus bunuh diri kemungkinan
akan meningkat," paparnya.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Empat hari setelah mayat korban ditemukan di apartemen Taka, di pinggiran Tokyo,
Twitter meluncurkan aturan baru berupa larangan bagi pengguna
untuk mempromosikan, mendorong,
atau menyakiti diri sendiri.
Namun, Twitter tetap memperbolehkan cuitan yang mengungkapkan keinginan bunuh diri. Nah, lho! [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.