Klaim untuk penyakit gagal ginjal tak kalah banyak. Ada Rp6,72 triliun dana yang harus dikeluarkan selama tiga tahun atau menyedot 10,94 persen isi kantong BPJS Kesehatan.
Kendati, kasus gagal ginjal mengalami penurunan sejak 2019. Mulanya ada 1.933.140 kasus yang menghabiskan biaya Rp2,7 triliun. Kemudian turun ke 1.763.057 kasus gagal ginjal pada 2022 dengan biaya sebesar Rp2,23 triliun pada 2020. Angka tersebut kembali turun pada tahun berikutnya, dengan 1.417.104 kasus dengan biaya Rp1,78 triliun.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gelar Sarasehan Sosialisasi Program JKN Bersama Polri dan Bhayangkari
5. Thalassemia
Thalassemia menghabiskan 2,89 persen alias Rp1,77 triliun dana BPJS Kesehatan. Berbeda dengan 4 penyakit sebelumnya, thalassemia mencatat tren kenaikan kasus dari tahun ke tahun.
Pada 2019 tercatat ada 253.989 klaim kasus thalassemia dengan biaya Rp590 miliar. Tahun berikutnya meningkat menjadi 258.275 dan menghabiskan Rp581 miliar. Puncaknya terjadi pada 2021, di mana dana Rp604 miliar dihabiskan untuk pembiayaan 281.577 kasus thalassemia.
6. Haemophilia atau Hemofilia
Baca Juga:
Program JKN, Solusi Cerdas Persalinan Tanpa Kantong Jebol
Haemophilia atau hemofilia adalah kelainan pembekuan darah. Penyakit ini menguras 2,50 persen dana BPJS Kesehatan atau sebesar Rp1,53 triliun. Mirip dengan thalassemia, tren kasus hemofilia meningkat setiap tahun.
Awalnya ada 79.312 kasus hemofilia yang menghabiskan Rp455 miliar dana BPJS Kesehatan pada 2019. Kasus ini kemudian naik menjadi 83.019 pada tahun berikutnya dengan pembiayaan sebesar Rp491 miliar. Pada 2021, BPJS Kesehatan harus mengeluarkan Rp590 miliar untuk menangani klaim 98.225 penyakit hemofilia.
7. Leukemia