Jika
melihat berbagai argumen dari dua institusi yang dapat memberikan rekomendasi
kandidat calon Kapolri kepada Presiden, ada dua angkatan yang paling
memungkinkan menjadi Kapolri, yaitu
angkatan pendidikan akademi kepolisian 1988 dan angkatan 1989.
Saat ini, setidaknya ada 3 orang nama Komisaris Jenderal
(Komjen) yang diunggulkan dari percaturan argumen.
Baca Juga:
Operasi Patuh Mansinam 2025, Satgas Preemtif Laksanakan Kegiatan Edukatif dan Humanis kepada Masyarakat
Mereka
berasal dari angkatan 1988 dan 1989, yakni
Komjen Pol Gatot Eddy Pramono selaku Wakapolri, Komjen
Pol Boy Rafli Amar selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), serta Komjen Pol Agus Andrianto selaku Kabaharkam.
Gatot Eddy
Pramono
Baca Juga:
Mulai 14 Juli, Operasi Patuh 2025 Sasar Pelanggaran Lalu Lintas Berisiko Tinggi
Sepanjang
masa pandemi Covid-19, Wakapolri Gatot Eddy Pramono kerapkali muncul di publik, karena ia juga ditugaskan Presiden Jokowi sebagai
Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).
Gatot
Eddy Pramono hingga saat ini disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham
Aziz.
Polisi
kelahiran Solok, Sumatra Barat, 28 Juni 1965, ini berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjadi
Wakapolri ia menjabat Kapolda Metro Jaya.