Kini bisnis Prajogo meluas, gurita bisnis Prajogo tidak hanya di industri perkayuan, bisnisnya meluas berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, hingga properti.
Buktinya pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.
Mereka disebut akan memulai mengembangkan situs petrokimia kedua pada 2022.
Gebrakan terbaru dari Prajogo baru-baru ini adalah dia membeli 33,33% saham Star Energy dari BCPG Thailand seharga US$ 440 juta atau sekitar Rp 6,29 triliun (kurs Rp 14.300/dolar AS).
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
Kabarnya, Prajogo membeli saham Star Energy itu ini melalui salah satu perusahaan swasta yang dimiliki, Green Era.
Prajogo memiliki saham di Star Energy 66,6%. Oleh sebab itu, melalui akuisisi 33,33% saham Star Energy tersebut, kini Prajogo mempunyai kepemilikan penuh atas Star Energy yang memiliki tiga proyek panas bumi di Indonesia.
Tiga proyek panas bumi Star Energy yang dimaksud adalah PLTP Wayang Windu, PLTP Salak, dan PLTP Darajat di mana semuanya berada di Jawa Barat.