"Karena itulah, isu Muktamar Luar Biasa menjadi tidak relevan. Sebab keputusan Rapimnas ke-9 yang digelar pada 6 Juni 2024 dengan dihadiri 38 DPW menghasilkan keputusan bahwa Muktamar diselenggarakan sesuai periode di dalam AD/ART hasil Muktamar Makassar yakni pada tahun 2025," lugasnya.
Oleh sebab itu, Fernita menegaskan bila isu yang berpotensi memecah belah partai haruslah disingkirkan. Menurutnya, fokus utama partai saat ini lebih baik diarahkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi seperti penguatan struktur partai di tingkat akar rumput, serta meningkatkan komunikasi dan keterlibatan dengan masyarakat.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
Menurutnya, mendengarkan aspirasi rakyat dan menjawab kebutuhan mereka adalah langkah strategis yang harus diambil untuk memperbaiki posisi partai di masa depan.
"Kita harus kembali ke akar, mendengarkan suara rakyat, dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hanya dengan begitu, kita bisa mendapatkan kembali kepercayaan dan dukungan dari masyarakat," jelas Fernita.
Fernita mengatakan bila PPP dibangun dengan semangat, harapan dan optimisme. Ia yakin bahwa dengan semangat dan kerja keras, PPP akan mampu bangkit dan meraih kesuksesan di pemilu berikutnya.
Baca Juga:
Resmi, 50 Politisi Kota Depok sebagai Legislator DPRD Periode 2024 - 2029
"Jangan pernah menyerah. Tetaplah berjuang dengan semangat dan keyakinan bahwa kita bisa meraih kembali kejayaan. Saya percaya, dengan komitmen dan dedikasi kita semua, PPP akan kembali menjadi partai yang kuat dan berpengaruh," lugasnya.
Karenanya, Fernita Yubahar As pun mengajak seluruh kader untuk menjadikan ketidakberhasilan ini sebagai pelajaran berharga dan motivasi untuk terus maju.
"Dengan semangat persatuan dan kerja keras, PPP diharapkan dapat kembali bersinar dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara," pungkas Fernita Yubahar As.