Meskipun telah banyak upaya dilakukan, kesenjangan gender masih menjadi tantangan. Rini mengungkapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan bahwa perempuan masih tertinggal dari laki-laki dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Indeks ketimpangan gender, meskipun telah menurun, masih menunjukkan kesenjangan yang perlu diatasi.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
“Kementerian PPPA berkomitmen untuk mengoordinasikan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui layanan khusus dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil. Berbagai strategi telah disusun untuk memastikan pengarusutamaan gender terimplementasi di semua sektor pembangunan, baik di tingkat kementerian maupun daerah,” katanya.
Rini pun mengajak untuk bersinergi dalam mengatasi tantangan kesetaraan gender dan memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Westminster Foundation for Democracy (WFD) Indonesia Country Director, Ravio Patra menyampaikan tantangan representasi gender di dunia politik, terutama di parlemen.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Penyekapan Anak di Jakarta
Meskipun ada beberapa perempuan yang menduduki posisi strategis, namun jumlahnya masih sangat terbatas.
Pakar Hukum Tata Negara, Titi Anggraini yang turut hadir juga menyuarakan pentingnya penguatan peran perempuan dalam lembaga legislatif.
Titi menggarisbawahi bahwa meskipun telah ada kemajuan, Indonesia masih tertinggal jauh di belakang negara-negara lain dalam hal keterwakilan perempuan di parlemen.