Hilman mengatakan kondisi itu membuat turunnya paket layanan haji di Arab Saudi terkoreksi dengan naiknya biaya lainnya. Menurutnya layanan haji tidak mencakup biaya-biaya seperti transportasi hingga akomodasi.
"Nah jadi meskipun layanan masyair atau layanan paket haji itu turun tapi turunnya itu masih terkoreksi dengan harga yang lain, misalnya kenaikan-kenaikan berapa riyal untuk rencana penginapan, untuk akomodasi, untuk makan, itu tidak masuk paket layanan haji. Hotel di Madinah, di Mekkah, makan, itu tidak termasuk dalam layanan haji dimaksud. Jadi layanan haji itu spesifik, gitu ya konteksnya," jelasnya.
Baca Juga:
Cerita Penjual Tahu Bakso di Klaten Bisa Naik Haji, Setelah 10 Tahun Menabung
Lebih lanjut, Hilman juga menjelaskan mengapa Menag dan jajaran akhirnya memutuskan untuk mengusulkan kenaikan biaya haji menjadi Rp 69,2 juta. Dia menyebut perhitungan yang dilakukan yakni agar jemaah lain yang berangkat di tahun mendatang bisa tetap berangkat.
"Sementara yang didebatkan saat ini lebih kepada berapa yang harus dibayar masyarakat, kan itu, nah saya berpendapat ya, di Kemenag kita diskusikan kita harus cari angka yang rasional ya terkait subsidi dari nilai manfaat itu, dulu harga segitu juga, cuma 50% dibayari oleh nilai manfaat gitu. Nah sekarang saya ingin balik itu, kenapa? Karena saya tidak ingin yang berangkat sekarang murah, nanti yang 5 tahun lagi nggak bisa berangkat, itu aja poinnya," jelasnya.
"Nanti masyarakat akan memilih, dengan DPR kita akan rasionalisasi, kita akan sesuaikan, pilihannya di situ. Kita harus adil dengan yang akan berangkat tahun-tahun berikutnya, kalau anda nanti berangkat 7 tahun mendatang, masa antrenya, sanggup nggak bayarnya nanti? Keteteran tanpa subsidi karena habis untuk saat ini karena terlalu besar pasak daripada tiang, inilah kiranya kita harus rasional," lanjut dia.
Baca Juga:
Pesawat Penerbangan Jemaah Haji Terbakar, Kemenag Semprot Garuda Indonesia
Biaya Paket Haji Saudi Turun 30 Persen
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan bahwa biaya paket haji tahun ini 30 persen lebih murah dibandingkan tahun 2022 lalu.
Dilansir media The Gulf, Dr Amr bin Reda Al Maddah, Wakil Kementerian Haji dan Umrah untuk Layanan Haji dan Umrah mengatakan bahwa lebih dari 90 persen paket haji ekonomi telah terjual sejauh ini.