Ketika isu ini menjadi sorotan, Ace membagikan
keterangan pers yang menegaskan bahwa pernyataan 11 negara yang dia sampaikan
tidak berarti belasan negara itulah yang memperoleh kuota haji.
"Justru saya menyampaikan bahwa sejauh ini
belum ada keputusan resmi dari pihak Arab Saudi, tentang berapa alokasi kuota
untuk berbagai negara. Informasi resmi yang kami terima memang Pemerintah Arab
Saudi telah memberikan izin masuk ke (11) negara tersebut. Dan hal itu tidak
terkait dengan soal haji atau umroh," jelas dia.
Baca Juga:
Kemenag Sultra Tekankan Pentingnya Integritas ASN dalam Pelaksanaan Tugas dan Pengabdian
Dasco turut meluruskan pernyataan sebelumnya,
keputusan pembatalan tidak lepas dari minimnya persiapan pemerintah Indonesia
mendekati musim haji.
"Sampai dengan 28 Mei 2021 adalah batas
permintaan pemerintah Indonesia untuk diberikan informasi dari pemerintah Arab
Saudi, tentang kuota haji yang belum ada kepastian," papar Dasco, melalui
keterangan pers.
"Di sisi lain, Indonesia perlu mempersiapkan
banyak hal, baik itu vaksinasi, persiapan katering bagi calon jemaah, pesawat,
pemondokan dan lain sebagainya hanya dengan jangka waktu 1,5 (bulan), karena
telah lewat dari batas waktu yang diminta pemerintah Indonesia, yaitu 28 Mei
2021," tambahnya.
Baca Juga:
Kanwil Kementerian Agama Sulteng Buka Pendaftaran Seleksi Petugas Haji Tahun 2025
Dasco juga menanggapi pernyataan Dubes Essam.
Sebab, nama dia bersama Ace disebut-sebut dalam pers rilis resmi Kedutaan Arab
Saudi.
"Saya meminta kepada Duta Besar Arab Saudi
untuk Indonesia, untuk tidak merespons secara berlebihan terkait polemik ini,
cukup memastikan dan menyampaikan informasi resmi kepada pemerintah Indonesia
terkait keputusan Kerajaan Saudi dalam hal pelaksanaan ibadah haji tahun ini,
di tengah pandemik Covid-19," tutur dia.
Sementara itu, Kedutaan Saudi mengharapkan
supaya pemangku kepentingan di Indonesia menyampaikan informasi yang diterima
dari otoritas resmi.