Mendengar jawaban sang senior, Prabowo
--yang notabene adalah
junior Kiki-- tak terima dengan penjelasan tersebut.
Seperti yang disebutkan tadi, Prabowo
bersikukuh untuk membuat massa tandingan agar TNI terhindar dari tuduhan
pelanggaran HAM.
Baca Juga:
Dukung Giat TNI, Bupati Humbahas Ikut Serta Bersihkan Eceng Gondok di Danau Toba
"Enggak bisa, Bang! Tidak ada jalan lain. Nanti ada tuduhan pelanggaran HAM
lagi kalau tidak segera kita bereskan," ucap Prabowo, membalas pernyataan Kiki.
Situasi memanas, Kiki kembali
melontarkan pertanyaan terkait risiko dari rencana pembentukan massa tandingan.
Sebagai Danrem, Kiki merasa dirinyalah
yang akan bertanggung jawab jika rencana Kopassus itu dilakukan dan menimbulkan
korban jiwa.
Baca Juga:
Bupati Taput Apresiasi Giat TNI Manunggal Memelihara Danau Toba di Pantai Landai Balige
"Wo, lalu siapa yang bertanggung
jawab jika ada korban? Tetap saya bertanggung jawab, bukan kamu!" tanya
Kiki lagi kepada Prabowo, dengan nada tinggi.
Lagi-lagi Prabowo tak mau mengalah.
Abituren Akmil 1974 itu mendesak Kiki sebagai Danrem untuk mengatur penerapan
rencananya.
Prabowo bahkan berani menyebut Kiki
telah gagal menjalankan tugasnya sebagai Danrem, sementara kedatangannya ke
Timor-Timor diklaim untuk membantu tugasnya.