"Kan implementasinya bisa diatur,
bisa dikendalikan. Korem harus bisa mengendalikan. Abang selama ini telah
gagal, saya justru mau membantu Abang," balas Prabowo menjawab pertanyaan
Kiki, juga dengan suara keras.
Mendengar pernyataan Prabowo, Kiki
semakin naik pitam. Kiki tetap bersikeras bahwa rencana itu memiliki risiko
yang tinggi.
Baca Juga:
Dukung Giat TNI, Bupati Humbahas Ikut Serta Bersihkan Eceng Gondok di Danau Toba
Kiki juga yakin, konflik akan semakin
meluas dan tidak akan bisa dikendalikan.
"Apa, saya gagal? Wo, mana
mungkin bisa dikendalikan. Kalau sudah jatuh korban, pasti perkelahian meluas
dan akan menjalar ke daerah lain," ucap Kiki lagi.
Merasa tidak mendapatkan persetujuan,
Prabowo pun langsung meninggalkan ruangan Kiki.
Baca Juga:
Bupati Taput Apresiasi Giat TNI Manunggal Memelihara Danau Toba di Pantai Landai Balige
Melihat Prabowo pergi begitu saja,
Kiki pun tidak mengambil langkah apa-apa. Sebab, Kiki tahu,
sang junior memiliki watak dan keinginan yang sangat keras.
Di sisi lain, perdebatan antara dua
Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat itu justru disaksikan oleh Panglima
Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayjen TNI Adang Ruchiatna.
Seperti halnya Kiki, Adang pun tahu
karakter Prabowo. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.