Oleh Gatot
Baca Juga:
MPR RI Bakal Kaji Ulang Pasal TAP MPR Terkait Soeharto dan Gus Dur
KENANGAN, langsung terbayang bagaimana metode pemilihan Menteri di era Pak Harto
berjalan dengan selektif, berwibawa, berilmu dan berintegritas. Hampir tak
pernah kita dengar ada Menteri Era beliau yang aneh-aneh pernyataannya dan
perbuatannya. Semua terdidik dan tertata dengan baik, koordinasi antar
departemen sangat baik, tidak ada yang menjadi menteri segala urusan.
Pemilihan menteri semua berkompeten di bidangnya,
meski zaman itu profesor sangat jarang, namun kebanyakan mereka bergelar
profesor, artinya apa?
Memang kemampuan akademik menjadi tolok ukur
kemampuan, pemikiran, dan kewibawaan.
Baca Juga:
Kepemimpinan Prabowo Berpotensi Kombinasikan Gaya Soekarno, Soeharto dan Jokowi & Slogan "Penak Jamanku To?"
Di acara kenegaraan, baik itu ASEAN atau level dunia,
mencari pemimpin kita paling gampang kalau foto bersama pasti berada di depan
sekali dan posisinya di tengah. Benar-benar dihormati sebagai pemimpin negara
besar.
Beralih ke Daerah
Gak ada ceritanya zaman itu anak baru tamat kuliah
jadi bupati atau jadi anggota dewan, politik memang zona orang yang mapan
berpikir, mapan ekonomi dan mapan pendidikan. Benar-benar diseleksi.