“Pembangunan yang didanai menggunakan dana APBN ini nantinya diharapkan sebagai reduksi banjir pada hilir Sungai Citarum dengan kapasitas 300,33 m3/detik. Juga sebagai pasokan air baku sebesar 3,77 m3/detik untuk beberapa Kabupaten dan daerah industri,” tambah Ermy.
Pembangunan Bendungan Cibeet dikerjakan selama 1860 hari, dimulai September 2023 dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2028.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Sementara itu untuk lingkup pekerjaan Waskita meliputi Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Jalan, Bendungan Utama, Bangunan pelimpah, Bangunan Pengambilan Pekerjaan Hidromkanikal dan Elektrikal, Penyelenggaraan Sistem Manajemen Konstruksi (SMKK), Pekerjaan Area Genangan dan Pekerjaan Relokasi.
Dalam menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar, Tim Proyek Waskita melakukan pengembangan digitalisasi, salah satunya dengan implementasi BIM (Building Information Modeling) dalam pekerjaan proyek Bendungan Cibeet Paket III.
“BIM ini mampu membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat dan pastinya dengan hasil kualitas yang baik. Selain itu, Waskita juga memberdayakan pekerja lokal pada setiap proyek yang dikerjakan. Ini juga menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar. Dengan pengalaman yang Waskita miliki, Perseroan berkomitmen memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan implementasi HSE (Health, Safety, Environment) yang tinggi,” kata Ermy.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Waskita juga selalu mendorong pengembangan green construction di setiap proyek-proyek yang dikerjakan termasuk pada 8 paket proyek bendungan lainnya yang kini tengah dikerjakan.
Yakni, Bendungan Bener Paket II, Bendungan Jlantah, Bendungan Tiga Dihaji, Bendungan Rukoh Paket II, Bendungan Jragung Paket I, Bendungan Mbay, Bendungan Karangnongko dan Bendungan Temef.
“Penerapan green construction ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam. Hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen Perseroan terhadap sustainanable construction untuk keberlangsungan, penghijauan dan penyelamatan lingkungan serta ekosistem alam,” tutup Ermy.