Kedua, berbuat baik, berlaku adil dan menjaga batasan dalam pergaulan.
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang orang yang tidak memerangimu karena agamamu dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agamamu dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu.” (QS Al-Mumtahanah: 8-9)
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Ziarah ke Makam Mantan Ketua DPRD Propsu di Karo
Allah tidak melarang kita berbuat baik dalam bentuk apapun bagi mereka dan juga tidak melarang berlaku adil --seperti pada riwayat di atas-- atau --sebagian ulama mengatakan-- memberi sebagian harta kita kepada mereka.
Demikian juga berteman dan bergaul secara simbiosis mutualisme tidak dilarang.
Kendati banyak ayat dan hadis yang mewanti-wanti agar tidak terlalu akrab, menyimpan rahasia padanya, dan terkadang berakibat meleburnya kepribadian Muslim dan mengabaikan batasan-batasan Allah dan Rasul-Nya.
Baca Juga:
Jadi KSAD, Jokowi Dikabarkan Lantik Letjen TNI Maruli Simanjuntak Hari Ini
Syaikh Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Quran Al-‘Adzim menukil riwayat tentang Asma’ binti Abu Bakar yg sempat menolak hadiah dari ibunya yang non-Muslim, kemudian Sayyidah Aisyah menanyakan hal tersebut kepada Nabi SAW.
Maka turunlah ayat di atas dan Rasulullah pun menyuruhnya untuk menerima hadiah dan mempersilahkan ibunya masuk rumah.
Riwayat ini pula sekaligus menjadi dalil atas bolehnya menerima hadiah dari non-Muslim.