Dalam waktu hampir bersamaan, pertemuan segitiga Teheran–Beijing–Moskow berlangsung untuk membahas arsitektur keamanan baru pasca-konflik. Sebuah langkah yang tak bisa dianggap sepele oleh blok Barat.
Konflik ini mengajarkan satu hal: di Timur Tengah, kekuatan bukan soal siapa punya senjata lebih canggih, tapi siapa yang mampu menyusun narasi dan bertahan dalam krisis multidimensi, yang meliputi aspek militer, ekonomi, sosial, dan psikologis.
Baca Juga:
Perang 12 Hari: Iran Naik Kelas, Malah Israel yang Lemas
Jika Israel terus bermain api dalam kondisi rapuh, maka ancaman terhadap Khamenei bisa berbalik jadi bumerang.
Sebab di dunia politik global, nyali tanpa stabilitas hanya akan mengundang kekacauan lebih luas. [*]
*] Penulis, Wakil Pemimpin Redaksi WahanaNews.co
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.