Perspektif sosial Albert Bandura menjelaskan bahwa perilaku kejahatan merupakan hasil proses belajar psikologis yang bisa terjadi akibat paparan tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang lain kepada dirinya.
Secara potensial, peniruan atau pengulangan akan terjadi.
Baca Juga:
Dalang Cilik Siswa SDN Sawotratap I Sidoarjo Perkenalkan Wayang Kulit Kepada Adik Kelas
Hal serupa dapat kita temukan dalam salah satu karakter DC Comics, Joker (musuh Batman).
Shita Dewi Ratih Permatasari (2020) dalam artikelnya berjudul The Altruistic Side of Arthur Fleck as The Main Character in Todd Phillip’s Joker menjelaskan soal perubahan karakter Joker yang diakibatkan oleh peristiwa masa lalunya.
Sebelum berubah menjadi Joker yang bengis, sadis, dan licik, Arthur Fleck merupakan sosok yang baik, jujur, dan penyayang.
Baca Juga:
Pagelaran Wayang Kulit, Kapolri: Warisan Budaya yang Sarat Pesan
Ia berubah setelah mengalami serangkaian peristiwa pahit dalam hidupnya seperti dibohongi oleh ibunya sendiri, difitnah oleh teman kerjanya, hingga tidak diakui oleh ayah kandungnya.
Sementara itu, Sigmund Freud berargumen bahwa kejahatan yang dilakukan oleh manusia berakar dari prinsip kesenangan karena manusia pada dasarnya memiliki dorongan alamiah untuk meraih kepuasaan (pleasure principle) seperti makan, seks, dan kelangsungan hidup.
Freud percaya bahwa cara orang mendapatkan pleasure berbeda-beda.