Dan, pada tahun 2001, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan memorandum pembubaran Partai Golkar.
Memorandum itu dimaklumatkan Presiden pada sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca Juga:
Bahlil Berikan Sinyal Reshuffle Partai Golkar, Sarmuji Sebut Sesuai Kebutuhan Saja
Akbar Tandjung, ternyata, tak sudi menyerah.
Esoknya, sekitar pukul 05.00 WIB, Mahkamah Agung membatalkan memorandum tersebut.
Dan, itu jualah kemudian yang menjadi cikal bakal “selesai”-nya pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Baca Juga:
Respons Bahlil Terkait Kader Golkar Megawati Zebua Cekcok dan Diduga Cekik Pramugari di Pesawat
Alhasil, lewat pengapungan slogan Ayo Bung Rebut Kembali, Partai Golkar pun sontak melakukan konsolidasi total, demi menatap panggung Pemilu berikutnya, 2004.
Ujung-ujungnya, bersama semangat merebut kembali kejayaan, ditambah soliditas dan militansi tim kerja yang sungguh luar biasa, Akbar Tandjung akhirnya mampu membawa Partai Golkar memenangi Pemilu 2004 dengan raihan suara dan kursi parlemen terbesar.