Andi
Marianto lahir pada 8 Maret 1977 di Piai, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan
Lubuk Sikarah, Kota Solok.
Anak
dari pasangan Maharni Dt Rangkayo Batuah, seorang masinis, dan ibu Hj.
Darnelis, seorang petani.
Baca Juga:
Kasus Kematian Napi di Bukittinggi, Komnas HAM Sebut Perlu Diselidiki
Cerita
saat Andi Marianto lahir, cukup unik. Meski berada di Kota Solok yang saat itu
sudah mekar sekira 6,5 tahun, Andi lahir dengan bantuan dukun kampung, yang
tali pusarnya diputus dari ari-ari menggunakan sembilu.
Kondisi
keluarganya saat dia lahir, sangat sederhana. Di rumah bertonggak bambu,
berlantai pelupuh dan berdinding papan.
Masa
kanak-kanak dan remaja ditempuh Andi dengan sangat "normal". Seperti
anak-anak seumurannya, Andi menjalani kesehariannya dengan perasaan yang sangat
gembira.
Baca Juga:
16 Pelajar Tenggelam di Pantai Tiku Sumbar, 1 Tewas dan 2 Orang Belum Ditemukan
Sejak
dari SD Inpres Sawah Piai (Kini SDN 09 Tanah Garam) pada 1983, SMPN 4 Kota
Solok tahun 1989, hingga SMAN 1 Solok pada 1992, dan kuliah di Jurusan Teknik
Sipil Universitas Bung Hatta (UBH).
Pandai
berkawan dan pintar bergaul dengan siapa saja, menjadi "bakat" dan
kelebihan yang sudah dimilikinya sejak kecil, hingga kini.
Hal itu
mengantarkannya menjadi sosok yang banyak teman. Sangat jarang, rumahnya sepi
dari teman-temannya. Selalu saja ada yang datang bertamu.