"Ambil contoh jika Indonesia mengimpor jet tempur J-10C, tampaknya juga bisa bersaing dengan jet tempur F-15 dan jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara Singapura.
Namun, pondasi pesawat tempur berukuran sedang J-10 ini dikutuk Indonesia hanya bisa menggunakannya untuk pertahanan, bukan menyerang," jelas 163.com.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Kemudian media China lainnya, sohu.com pada 30 Desember 2021 lalu mengatakan akan mahal bagi Indonesia membeli Rafale.
Ia mencontohkan India yang kena harga mahal membeli Rafale dari Prancis.
"Mulai ulang pekerjaan penawaran, dan bawa produk seperti Rafale Prancis, Eurofighter Typhoon Eropa, dan bahkan J-10 China.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Perlu Anda ketahui, 36 unit Rafale yang dibeli India sebelumnya menelan biaya sebesar 8,7 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar 240 juta dolar AS per harga," jelasnya.
Tapi bila membeli J-10 maka Indonesia akan mendapatkan enam unit jet tempur China tersebut cuma seharga 1 unit Rafale.
"Sebaliknya, harga satuan J-10C yang dibeli Pakistan Railway kali ini hanya 400 miliar dolar AS, yang berarti satu Rafale sebenarnya bernilai 6 J-10C.