China juga sudah dijatuhi sanksi AS karena membeli Su-35 dari Rusia.
Tapi sanksi itu bak gigitan nyamuk, tak kerasa lantaran industri pertahanan China sudah mandiri sehingga embargo bukan sebuah ancaman.
Baca Juga:
Banjir Bandang Gulung Area Perkemahan 8 Orang Dilaporkan Tewas
Industri pertahanan China mulai maju sejak pemerintahan PM Deng Xiaoping.
Deng merumuskan sebuah paket percepatan ekonomi dengan julukan Shenzhen Express.
Paket ekonomi yang mengundang investor asing menanamkan modalnya ke China membuat pertumbuhan negeri Tirai Bambu terlalu pesat.
Baca Juga:
Bupati Karo Pimpin Upacara Proklamasi HUT RI ke - 80,Gresia Ginting Pembawa Bendera Sang Saka Merah Putih Untuk Dikibarkan
Walhasil dana pertahanan China meningkat hampir 100 persen dari tahun 1980-1990.
Kemudian ada langkah panjang membuat militer China modern dimana sejak tahun 1956, 1980 dan 1993, PLA melaksanakan program 'Pedoman Strategis' untuk memperkuat diri sejalan dengan program perekonomian pemerintah.
Langkah militer China memperkuat diri sebenarnya mirip-mirip cara Indonesia saat ini.
Yakni PLA melakukan kerja sama militer dengan negara lain dalam hal ini Uni Soviet untuk memperoleh transfer teknologi.