Pembersihan di Situ Bagendit diperkirakan akan berlangsung selama empat bulan, melibatkan ratusan prajurit dari Korem 062/Tarumanagara dan Kodim 0611/Garut, serta didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
Tak hanya fokus pada pembersihan, TNI AD juga membangun sistem distribusi air bersih melalui pompa hidram dan pipanisasi, yang ditujukan untuk mengantisipasi musim kemarau dan mendongkrak produktivitas lahan pertanian warga.
Baca Juga:
Deretan Kayu Gelondongan di Lokasi Banjir Sumatra Picu Investigasi Satgas PKH dan Desakan DPR
Semangat gotong royong dalam kegiatan ini tampak nyata. Selain TNI dan Pemda, kegiatan juga diramaikan oleh partisipasi relawan lingkungan dan warga sekitar.
Salah satu warga, Airin (43), mengaku terharu melihat keseriusan TNI dalam menjaga lingkungan mereka.
“Sudah bertahun-tahun kami mengeluhkan banyaknya eceng gondok di danau, tapi baru sekarang ada gerakan sebesar ini. Saya bangga dan bersyukur TNI mau turun langsung. Situ Bagendit kembali cantik, dan kami bisa berharap banyak untuk wisata dan irigasi ke depan,” kata Airin.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Semua Organisasi Masyarakat Kampanyekan Anti Buang Sampah ke Laut dan Sungai
Langkah TNI AD ini menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk kekuatan militer.
Dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang terlatih, kehadiran TNI menjadi angin segar bagi upaya konservasi yang selama ini sering terkendala keterbatasan.
Melalui tangan dingin Jenderal Maruli, program bersih-bersih danau telah menjelma menjadi simbol kolaborasi strategis antara kekuatan militer dan kepedulian lingkungan, menegaskan bahwa keamanan nasional juga mencakup ketahanan ekologi.