WahanaNews.co, Jakarta - Ganjar Pranowo merasa gelisah lantaran keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang menjadi landasan Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto, masih tetap berlaku.
Namun demikian, Partai Gerindra, sebagai partai pendukung Prabowo, merespons hal tersebut dengan sikap santai.
Baca Juga:
PTUN Menangkan Anwar Usman, Waka Komisi III DPR RI: Putusan MKMK Cacat Hukum
Melansir detikcom, Ganjar merasa terganggu setelah Majelis Kehormatan MK mengeluarkan keputusan bahwa Anwar Usman melanggar etika secara serius dan dicopot dari jabatannya sebagai Ketua MK.
Ganjar mengajukan pertanyaan mengapa keputusan hasil protes terhadap pelanggaran etika serius dapat dianggap sah tanpa konsekuensi lebih lanjut.
"Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK," kata Ganjar melalui rekaman video yang diunggah di Instagramnya.
Baca Juga:
MKMK: PTUN Jakarta Tidak Berwenang Adili Putusan Pemberhentian Anwar Usman dari MK
"Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara," lanjutnya.
Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. Menurutnya, hal itu seperti cahaya yang menyilaukan dan menyakitkan mata.
"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," ujarnya.