Hakim kemudian menggali bagaimana mekanisme pemeriksaan dengan poligraf ini.
"Boleh Saudara terangkan bagaimana mekanisme Saudara mengambil keterangan mereka dan memeriksa keterangan mereka?" tanya hakim.
Baca Juga:
Baringin Silaen Mantan Kepala Desa Silaen Jalani Sidang Perdana Kasus Tindak Pidana Korupsi
"Pemeriksaan poligraf dimulai dari permintaan dari penyidik. Setelah ada permintaan dari penyidik, kami selaku pemeriksa poligraf melakukan koordinasi dengan penyidik mengenai isu yang akan diangkat, pada saat proses pemeriksaan.
Kemudian setelah itu kami mempelajari konstruksi kasus seperti apa kemudian menentukan waktu, setelah itu dilakukan pemeriksaan Yang Mulia," jawab Aji.
Aji kemudian menjelaskan tiga tahapan pemeriksaan dengan poligraf. Pertama, yakni pre-test. tahapan ini di mana seorang pemeriksa menjelaskan mekanisme pemeriksaan poligraf di dalamnya termasuk soal riwayat kesehatan, riwayat sosial dan menyamakan persepsi soal kronologi kejadian.
Baca Juga:
Tiga Prajurit TNI AL Didakwa atas Pembunuhan Berencana Bos Rental dan Penadahan
Kedua, ada tahapan tes. Tahapan ini ditandai dengan pemeriksaan terperiksa yang dipasangi alat-alat berupa sensor-sensor.
Mulai dari sensor pernapasan dada, sensor pernapasan perut, sensor elektro denma, dan sensor radio vaskular.
"Setelah itu, setelah seseorang terperiksa diberikan dipasang alat-alat kemudian diberikan pertanyaan-pertanyaan Yang Mulia, sesuai metode yang kita gunakan," kata Aji.