Tidak hanya itu, sebagai Ketua Umum Golkar, otomatis
Airlangga punya daya tawar pada Pilpres 2024. Apalagi, Golkar hanya butuh satu
partai koalisi lain jika berniat mengusung Airlangga.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Pengaruh Jokowi
Adjie mengatakan dukungan Presiden Joko Widodo terhadap
capres di Pilpres 2024 belum tentu memberi pengaruh besar. Tergantung bagaimana
sosok Jokowi di mata masyarakat di akhir periode kepemimpinannya nanti.
Jika tingkat penerimaan masyarakat (approval) rating Jokowi
menurun menjelang Pilpres 2024, otomatis hal itu tidak akan berpengaruh kepada
sosok yang didukungnya. Sebaliknya, pengaruh besar akan diperoleh capres yang
didukung apabila Jokowi mendapat perspektif baik jelang akhir kepemimpinan.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
"Semakin tinggi (approval) rating Pak Jokowi menjelang
2024 atau minimal stabil per hari ini, tentu endorsement Jokowi atau yang
didukung Jokowi akan punya pengaruh dalam elektoral ke pemilih," kata
Adjie.
Adjie mengatakan Jokowi dalam Pilpres 2024 ini juga bukan
king maker. Pasalnya, meski dua periode menjadi presiden, Jokowi tidak memiliki
atau memimpin sebuah partai politik.
"Kalau dalam kategori king maker, Jokowi bukan king
maker, Jokowi enggak punya partai, bukan ketum partai tertentu, sehingga arah
koalisi ke depan sedikit banyak akan dipengaruhi oleh ketum parpol,"
ujarnya.