WahanaNews.co | Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Mohammad Choirul Anam memaparkan pihaknya sudah mengantongi data posisi dan jenis luka di tubuh almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Komnas HAM sudah sangat memastikan bagaimana posisi luka dan kenapa luka itu terjadi," ujar Anam saat ditemui di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga:
Hakim Tolak Eksepsi Arif Rachman Arifin, Salah Satu Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir J
Meski sudah mengantongi data luka yang dialami Brigadir J, Anam menyebut akan menguji data yang diperoleh kepada para ahli.
Pengujian data bekas luka tersebut, ujar Anam, akan digelar besok secara tertutup.
"Apakah pertemuan sifatnya terbuka atau tertutup? (ditentukan) tertutup," papar Anam.
Baca Juga:
Brigjen Hendra Kurniawan Hari Ini Jalani Sidang Etik Kasus Brigadir J
Anam mengatakan, Komnas HAM tidak akan membeberkan identitas ahli untuk sementara waktu. Namun dia memastikan ahli yang digunakan oleh Komnas HAM sangat kredibel.
"Apakah ahlinya kredibel? Sepanjang pengalaman Komnas HAM dia berkontribusi sangat penting dalam pekerjaan-pekerjaan besarnya Komnas HAM," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir J tewas setelah diduga saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada pada Jumat (8/7/2022), sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J diduga sempat melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.
Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar.
Bharada E yang ada di lantai atas menanyakan soal teriakan itu. Namun, Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya.
Kemudian aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J. [rin]