Kepindahan sekolah ini, kata Gus Yani, merupakan hasil rekomendasi tim psikologi yang mendampingi SAH. Hal ini merespons tindak lanjut atas trauma yang dialami korban.
Ia pun meminta agar semua pihak turut mendoakan kondisi SAH, agar korban lekas membaik dan pulih, serta kembali bersekolah seperti sediakala.
Baca Juga:
Ditanya Soal Ada Siswa Tidak Dapat Buku Paket, Kepsek di Lubuk Tukko Tapteng "Emosi"
"Sekolahnya, Insyaallah, nanti kami carikan tempat yang menyenangkan," kata Gus Yani, usai mendampingi korban menjalani pemeriksaan MRI di Rumas Sakit PHC Surabaya, Rabu.
Dia pun sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik untuk melakukan pendampingan dan mempersiapkan kepindahan sekolah korban. Sekolah yang dipilih nantinya, kata Gus Yani, diharapkan terletak di dekat rumah korban, serta memiliki lingkungan yang nyaman dan aman untuk kepulihan SAH sepenuhnya.
"Saya harap Dinas Pendidikan bisa mengajak anak SAH untuk melihat sekolah mana yang dia mau. Kami upayakan sekolah tersebut dekat dengan kediaman, dan tidak melewati jalan raya agar lebih aman," ucapnya.
Baca Juga:
Menyimak Strategi Kebijakan Moneter BI Menuju Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
Sementara itu, Kepsek SDN 236 Menganti Gresik Ummi Latifah saat diwawancara CNNIndonesia TV pada Selasa (19/9) menegaskan kasus tersebut sudah ditangani Polres Gresik, dan pihaknya pun akan kooperatif mendukung sepenuhnya.
"Saat ini kasus sudah ditangani PPA Polres Gresik, dan belum ditemukan siapa pelaku yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak tersebut," kata dia,
"Sekolah mendukung pelaksanaan penyidikan ini, dan sepenuhnya sekolah membantu supaya hasil dari dugaan kekerasan yang ada di sekolah SDN 236 Gresik segera terungkap," imbuhnya.