Dengan demikian, saat PAN memutuskan masuk gabung
dalam pemerintahan, memang akan ada pemilih PAN yang tak lagi memilih PAN.
Namun, bersamaan dengan itu, ada juga pemilih yang
sebelumnya tak memilih PAN, kemudian memutuskan memilih PAN.
Baca Juga:
Resmi! PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI
"PAN selalu di tengah, posisi politik apa pun, ya,
begitu, antara suara yang hilang dan suara yang masuk karena PAN dukung
pemerintah, ya, imbang-imbang saja. Jadi, sebenarnya kunci untuk menggenjot
elektabilitas PAN itu ada pada pemilihan Caleg (Calon Anggota Legislatif), kerja para
Caleg, dan parpol. Ini yang harus digenjot," ujarnya.
Soliditas internal PAN juga diyakininya tak akan
tergoyahkan jika PAN memutuskan gabung ke koalisi pendukung pemerintah.
Tingginya suara keterpilihan Zulkifli di Kongres PAN
2020 menunjukkan pemegang suara di PAN, atau para pengurus PAN di pusat dan daerah, siap
dengan pilihan politik apa pun yang diambil Zulkifli.
Baca Juga:
Wali Kota Jambi Tekankan Politik Pro-Rakyat di Peringatan 27 Tahun PAN
"PAN sekarang solid," kata Dradjad.
Berseberangan dengan Jokowi