"Jangan sampai koalisi yang tambun justru
berpotensi meretakkan hubungan dengan partai-partai lama yang terlebih dahulu
bergabung dengan koalisi karena merasa sudah bekerja keras sejak Pemilu," tutur
Yunarto.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh ke persoalan
elektabilitas atau imbasnya ke bangunan koalisi dan demokrasi, Yunarto masih
menyangsikan apakah PAN betul bergabung ke koalisi parpol pendukung pemerintah.
Baca Juga:
Zulhas Diminta Menarik Mendes Yandri dari Kabinet Merah Putih
Selain PAN belum secara resmi menyatakan hal itu,
PresidenJokowi pun belum memberikan pernyataan mengenai keberadaan PAN
dalam gerbong koalisi.
Dengan demikian, lanjutnya, hal ini belum bisa disebut
PAN bergabung dalam koalisi pemerintahan.
Apalagi, belum ada kader PAN yang diumumkan menjadi
menteri.
Baca Juga:
KIM Tetap Solid, Wacana Poros Baru Dinilai Belum Relevan Usai Putusan MK
Sebab, selama ini, koalisi di Indonesia identik dengan
memberikan bagian menteri kepada parpol pendukung.
"Tidak ada satu partai pun yang mendukung tanpa
bayaran menteri. Selama ini faktanya begitu," tutur Yunarto. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.