Meski demikian, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengingatkan, dalam
dua Pemilu Presiden terakhir, PAN selalu berseberangan dengan Jokowi.
Dengan kondisi ini, basis massa PAN asumsinya lebih
dekat dengan pemilih yang berseberangan dengan Jokowi.
Baca Juga:
Ketum PAN Zulhas Diserang Isu Negatif: Tuduhan Miring soal Pelepasan Hutan 1,6 Juta Hektare Keliru dan Menyesatkan!
Jadi, jika PAN memutuskan untuk bergabung dalam
koalisi pemerintahan Jokowi, berpotensi mereduksi elektabilitas PAN.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi PAN karena potensi
kehilangan suaranya sangat besar," ujarnya.
Sisi positifnya, PAN berpeluang lebih besar untuk
berkontribusi pada masyarakat.
Baca Juga:
Pimpinan Parpol Nonaktifkan 4 Anggota DPR
Terlebih jika ada kader PAN dipilih masuk dalam
kabinet.
Sebagai bagian dari pemerintahan, PAN bisa membuat
kebijakan atau mengakses anggaran negara untuk kepentingan publik guna meraih
simpati publik.
Selain itu, PAN otomatis mendapat sorotan media dan
publik lebih besar daripada menjadi oposisi.