WahanaNews.co | Hasil survei dan riset dari Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) menyebutkan Erick Thohir sebagai salah satu capres pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).
Direktur Ekskutif CSIIS, Moh Sholeh Basyari, dalam keterangannya menjelaskan kemunculan nama Erick Thohir sebagai salah satu kandidat kuat pilihan warga NU didasari oleh pendekatan yang dilakukan Menteri BUMN tersebut.
Baca Juga:
Pendiri NII Ken Setiawan Ingatkan Potensi Konflik Kelompok Habib Syiah Vs Salafi Wahabi di Indonesia
Pendekatan Erick terhadap warga NU dianggap cukup efektif dan kuat.
Erick Thohir sendiri secara resmi saat ini menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna NU (Banser NU) dan kerap hadir di acara-acara terkait NU.
Kedekatan-kedekatan inilah yang menurut Basyari menjadi salah satu faktor yang bikin Erick Thohir disukai dan menurut risetnya jadi salah satu dari tiga besar capres pilihan warga NU.
Baca Juga:
Ketua PBNU Sebut Pengurus yang Maju Pilkada 2024 Bakal Dinonaktifkan
"Kemunculan Erick Thohir masuk tiga besar survei, bisa dibaca bahwa pendekatannya kepada komunitas NU cukup efektif," kata Basyari seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/1).
Ketika Gus Yahya terpilih jadi ketua Umum PBNU, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN juga sowan ke kantor PBNU.
Selain Erick Thohir, hasil riset itu menemukan dua nama lain, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
“Di Jawa Tengah terdapat nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Erick Thohir. Di Jawa Barat ada nama Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Di Banten nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir, serta di Lampung terdapat nama Erick Thohir, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Hasil riset lainnya kata dia, munculnya Yenny Wahid yang mengalahkan politisi NU kawakan dan senior sekelas Muhaimain Iskandar dan Saifullah Yusuf.
Ia menduga, perubahan itu merupakan respons warga NU atas kebijakan ketua umum PBNU, Gus Yahya, yang ingin menghidupkan Gus Dur.
Jajak pendapat yang dilakukan CSIIS dilakukan serentak di 10 tempat. Yakni di Probolinggo, Pasuruan, Malang. Yogyakarta, Rembang, Magelang, Tasikmalaya, Cirebon, Pandeglang dan Lampung Tengah. Survei semi riset dilakukan pada 7 Januari 2022.
“Data Survei diambil dengan wawancara mendalam. Wawancara secara tidak langsung, responden tidak dalam posisi mengetahui bahwa dia tengah diambil datanya,” ujarnya.
Contoh dipilih secara purposive yang dimaksudkan dalam survei adalah untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden dan dihindari kemungkinan melebar.
“Responden merupakan santri dari pondok pesantren yang selesai menunaikan sholat Jumat. Model ini adalah adaptasi dari exit poll,” katanya.
Exit poll data sendiri diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara. Exit prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai sholat Jumat. [qnt]