"Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya dan tidak pernah ternilai harganya," katanya lirih.
Ia mengaku bergabung dengan militer Rusia karena tekanan ekonomi, bukan karena niat untuk mengkhianati negara.
Baca Juga:
Eks Kabais: Tentara Bayaran Mirip Tawaran TKI Bergaji Tinggi, Tidak Ada Kaitan Dengan Negara Asalnya
"Saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi," katanya dengan suara bergetar.
Dalam video tersebut, ia juga menunjukkan pesan ulang tahun dari anaknya di Indonesia, memperlihatkan sisi emosional yang menyayat hati.
Masa depan Satria kini berada dalam bayang-bayang pasal-pasal hukum dan tafsir status kewarganegaraan.
Baca Juga:
Rusia Sebut 10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina, Ini Respon Kemlu RI
Namun di balik segalanya, penyesalan mendalamnya membayang sebagai narasi pribadi seorang mantan prajurit yang merasa telah terjebak dalam keputusan yang mengubah segalanya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.