Hasty menduga pelaku mencampurkan racun ke dalam minuman teh serta kopi para korban dengan jumlah sangat banyak.
Meski dituang dalam jumlah banyak, kata Hastry, racun tersebut memang tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi saat tercampur.
Baca Juga:
Terbongkar, Pembunuh Bos Ruko Sempat Bersandiwara di Hadapan Keluarga Korban
"Kalau lihat lukanya, dosis yang dipakai cukup banyak. Bisa sampai 2-3 sendok teh. Sepertinya racunnya tidak mengubah warna dan rasa dari teh dan kopi itu," ujarnya.
Kendati demikian, Hastry belum bisa memastikan jenis racun yang dipakai pelaku, apakah jenis racun tikus atau sianida. Saat ini, tim Laboratorium Forensik atau Labfor masih melakukan pemeriksaan.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyampaikan ada beberapa jenis racun yang digunakan dalam pembunuhan ini. Salah satunya racun arsen atau sejenisnya.
Baca Juga:
Terungkap, Pembunuh Bos Ruko Sempat Bersandiwara di Depan Keluarga Korban
"Untuk racunnya ada beberapa jenis. Yang berhasil kami identifikasi berdasarkan hasil autopsi dan sisa barang bukti yang ada di TKP. Jenisnya arsen, semacam arsen," kata dia.
Sajarod mengungkap pelaku tidak bekerja dan mengaku dibebani kebutuhan keluarga sementara kakak perempuan selama ini bekerja dengan status kontrak tidak mendapat beban yang sama.
"Sakit hati karena bapak terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua memiliki penyakit, untuk biaya pengobatan. Anak pertama korban perempuan sempat kerja kontrak tapi sudah berhenti, dan tidak diberi beban untuk menanggung. Yang diberi beban anak kedua yang kita tetapkan sebagai tersangka," terang Sajarod.